Sikap minimal
“kalau anda tidak bisa memelihara, tidak bisa menjaga maka jangan merusak!”
teriak keras seorang anak ditengah konferensi hutan. Entah dari mana ia bisa
masuk lalu berjalan ke tengah podium, mengambil microphone dan langsung bicara
““kalau anda tidak bisa memelihara, tidak bisa menjaga maka jangan
merusak!”
Ia berteriak di tengah-tengah pengusaha hutan dan senator senator
perwakilan rakyat amerika. Ya kita tidak menutup mata bahwa biasanya pengusaha
yang telah mengantongi surat izin pengelolaan hutan akan merusak hutan. Dalih
mereka adalah mengelola tapi kebanyakan mereka mengganti hutan dengan sawit,
karet. Dampaknya besar, berapa hektar “rumah” hewan berkurang berapa banyak
tumbuhan eksotis yang terpaksa tumbang.
“kalau anda tidak bisa memelihara, tidak bisa menjaga maka jangan merusak!”
Itu lah sikap minimal kita wahai manusia. Kalau kita tidak bisa menjaga
apalagi memelihara maka minimal kita jangan merusaknya.
Bahasa teknisnya, kalau kita tidak bisa menjaga dan memelihara kebersihan
maka minimal kita jangan mengotori dengan turut membuang sampah sembarangan.
Kalau kita tidak bisa berbuat baik pada orang lain minimal kita tidak
mengganggu dan berbuat jahat padanya.
Kalau kita tidak bisa berbuat baik pada orang tua kita dengan
memperhatikannya, memberinya, maka minimal kita menjaga nama baik mereka, tidak
membentak dan berlaku kasar pada mereka.
Sudah tidak bisa berbuat baik, jahat pula. Naudzubillah!
Apalagi buat kita yang masih sekolah atau kuliah, belum bekerja. Sudah kita
masih meminta uang pada orang tua kita, sudah kita belum bisa memberi apa-apa,
kita jahati orang tua kita. Kita bentak mereka, kita tidak turuti perintah
mereka. Hmm..alangkah bejadnya kita bila seperti itu.
Kita mungkin pernah mengolok atau membicarakan orang lain yang tidak tahu
terimakasih pada kita yang telah berbuat baik padanya, ternyata kita juga
memiliki sifat itu.
Wahai manusia,
Pencipta kita telah menetapkan sikap minimal untuk kita pada orang tua
kita.
“Dan
rabbmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia, dan
hendaklah kamu berbuat baik kepada ibu bapakmu. Jika salah seorang di antara
keduanya atau kedua-duanya sampai berusia lanjut dalam pemeliharaanmu, maka
janagnlah sekali-kali kamu mengucapkan ‘Ah’ dan janganlah kamu membentak mereka,
akan tetapi ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia. Dan rendahkanlah
dirimu terhadap mereka berdua dengan kasih sayang, serta ucapkan: ‘wahai rabbku
kasihanilah keduanya sebagaimana mereka telah mendidik aku di waktu kecil.’” (QS. al-Isra’: 23-24)
“Telah menetapkan Tuhanmu bahwa janganlah menyembah selain pada Allah dan
pada kedua orangtua berbuat baiklah. Jika mereka telah berada dalam keadaan tua
dalam pemeliharaanmu janganlah berkata
”ah” (atau senada dengan itu) dan katakanlah pada mereka kata yang mulia”
Kalau
kita tidak bisa berbuat baik maka jangan berkata “ah” atau menyakiti mereka.
Comments
Post a Comment