Berpikir ulang
”ah..kerja lagi kerja lagi” seru seorang karyawan yang sudah 2 tahun di
sebuah perusahaan asing.
”ya uda libur aja gi sono..” balas temannya setengah becanda.
”hu..” kesalnya. Cukup aneh, mau gajinya tapi ga mau kerjanya.
”bukannya bersyukur dapat kerja, kita aja cari kerja susah” balas temannya
lagi karena ia saat ini belum juga bekerja.
”bukannya gitu, setiap hari itu kerjanya itu-itu aja. Buat laporanlah, pagi
pergi ke malang sore harus ada di jakarta lagi. Bosen deh..tapi, ya sulit lepas
karena gue tau cari kerja tuch susah”
”ya uda sih..”
Sekilas ucapan i don’t like Monday wajar-wajar
saja. Tetapi jangan terus-terusan begitu karena saat kita mengatakan itu, kita bisa
termasuk yang kufur, tidak bersyukur.
Setiap hari adalah hari yang baru. Bahkan, dalam sebuah hadits, imam
al-ghazali pun mengatakan yang terjauh itu adalah masa lalu. Ya, 1 menit tadi
saja tidak bisa kita kembalikan apalagi hari kemarin, bulan atau tahun lalu.
Ketika kita mengejek hari, sebenarnya kita mengejek diri kita sendiri.
Renungkanlah, waktu adalah hal yang paling berharga bagi kita. Selama kita
masih memiliki waktu kita bisa memperbaiki diri, beramal sholeh dan mencapai
apa yang kita butuhkan. Tetapi, saat waktu kita habis, maut menjelang maka,
tidak ada hari esok untuk kita. Hari kita cuma hari ini saja, sekarang. Esok
belum tentu.
Apa yang kita pikirkan saat melihat kakek atau nenek tua sedang berjalan
sendiri di depan mall?
”duh kasihan si nenek, kemana anaknya?”
”idih si nenek ud tua masih aja ke mall..”
”de el el..”
Dan apa pula yang kita pikirkan saat melihat anak lebih muda dibanding
kita?
”wah cantiknya!”
”wah gantengnya!”
”ah anak baru kemarin tau apa sih?”
”sini gue ajarin..”
Bandingkan dengan anjuran berpikir dari Nabi Muhammad SAW melalui
haditsnya:
~jika kamu melihat pada yang lebih tua maka katakanlah dia lebih dulu
berbuat kebaikan, jika kamu melihat yang lebih muda katakanlah dosanya lebih
sedikit dari dosaku..
Dan ucapkan dalam hati, subhanallah mereka sudah sampai usia tua, aku? Belum tentu.. mereka sudah banyak kebaikannya, mungkin juga mereka lebih sedikit dosanya dibandingkan kita yang masih muda. Berpikirlah..
Comments
Post a Comment