MASA UJIAN, MASA YANG DINANTI?



Ada hal yang paling ditunggu-tunggu selama masa kuliah yaitu, masa ujian. Benar kaaaaan?
Seratus persen benar, memang kita mau kuliah terus lalu ngga diuji? Memang kita ngga mau tau hasil belajar kita? Memang kita ngga mau naik tingkat? Memang kita mau tinggal kelas? (tinggal kelas? istilah jadul banget ya, hehe).
Nah benarkan apa yang aku bilang, masa ujian ialah masa yang ditunggu-tunggu walau juga termasuk masa yang menegangkan. Tapi tenang, pada tulisan kali ini kita akan share cara sukses ujian dengan jujur dan sehat. Selain itu, kita juga share hal-hal yang mesti dihindari. Jadi kita tau bagaimana cara sukses juga tau faktor apa saja yang membuat gagal.

A. Cara sukses

A1. Belajar
Belajar adalah hal wajib, kudu, dan memang cara satu-satunya untuk sukses ujian. Belajar dengan definisi sempit ialah membaca tumpukan buku. Tapi belajar definisi luas ialah selain membaca ialah dengan bertanya, latihan soal, dan mendengarkan rekaman kuliah dsb. Sebagai penyemangat, baiknya camkan kalimat hikmah ini:
"Barangsiapa yang tidak menanam saat orang lain menanam maka ia akan menyesal saat orang lain panen"
Barang siapa yg tidak belajar saat orang lain belajar maka ia akan menyesal saat nilai orang lain bersinar.



A2. Capek diawal. Maka, bersungguh-sungguhlah!

"Al-'ilmu murrun syadidun fil bidayah, wa ahla minal 'asali fin-nihaya",
Begitulah bunyi sebuah pepatah arab.
Ilmu itu pahit awalnya tetapi manis melebihi madu pada akhirnya J. Belajar sampai larut malam, membuka-buka catatan disertai latihan. Belum lagi harus merelakan main dengan teman. Memang itu terasa berat diawal, tapi setelah mendapat nilai A maka terbayar sudah. Bahkan plus rasa bahagia yang tak ternilai harganya



A3. Tentukan Target
Ada yang bilang 'gantungkan cita-citamu di langit, kalaupun jatuh, jatuh diantara bintang-bintang'
Jika target kamu A, maka jatuhnya minimal ke A- atau B. Tapi kalau target C? mau jatuh ke D, E?
Jangan lupa ya, ungkapan tadi bisa kamu modif sedikit menjadi 'gantungkan cita-citamu pada Ilahi, kalaupun jatuh, Ia ganti dengan yang lebih baik lagi'



A4. Nilai hanya target perantara, paham adalah target utama
Ada yang bilang, dengan Mendengar dimengerti 10%, Melihat dimengerti 50%, Melakukan dimengerti 80% dan Mengulanginya dapat meningkatkan pemahaman ke 100% bahkan diberikan pemahaman/ilmu baru.


A5. Kisi-kisi
 Cari tau kisi-kisi ujian ke dosen yang bersangkutan. Beberapa mahasiswa ada yang bertanya pada kakak kelas untuk mengetahui tipe soal dari dosen. Ini hal yang jarang diketahui mahasiswa, kisi-kisi ujian terletak pada tujuan instruksional pembelajaran. Jika tujuan instruksinya ialah mahasiswa mengetahui jenis-jenis komunikasi, maka pelajari saja jenis-jenis komunikasi.


B. Faktor Gagal Ujian

Beberapa hal berikut dapat menjadi faktor penghambat sukses kamu ketika ujian. Sebagian besar berupa pemikiran-pemikiran.
B1. Malas
Malas adalah musuh pengetahuan dan pangkal kegagalan. Malas dimulai dari melemahnya kemauan dan hilangnya arah/tujuan/target. Ini terkait dengan niat awal memilih jurusan. Terkadang sepanjang perkuliahan, niat ini kabur karena capek, bosan dengan kuliah, dan sejalan dengan banyak teman mengajak main. Untuk mengatasi malas, fokuslah pada tujuan seperti dicontohkan pada artikel ‘belajar dari murid Imam Malik’

B2. Banyak baca, banyak lupa. Sedikit baca, sedikit yang lupa.
Ucapan ini terlihat benar ya..tapi coba, kalau tidak baca? Kalau tidak baca, maka tidak ada yang dimengerti. Faktanya, semakin banyak baca maka semakin kita tahu bahwa ilmu yang kita punya sedikit sehingga kita perlu lebih banyak baca.

B3.  Santai aj, masih bisa ngulang koq.
Hmm..ya kita bisa mengulang ujian. Tapi saat orang lain sudah mencapai bulan, kita masih diam di tempat. Sadarilah, yang paling berharga dari diri kita ialah WAKTU. Dalam fisika hanya dimensi waktu yang tidak berwarna, tidak dapat disentuh, tidak pula dapat diputar/diulang. Semakin kita cepat menyadari pentingnya waktu maka semakin kita rapih dalam mengaturnya (time management).
Lagi pula, saat orang lain sudah tenang tenang dan having fun merayakan sukses, kita masih harus mengulang. Capek deh!
Benarkah waktu itu sangat penting?
Ada yang bilang, harta hilang seberapa pun besar nya, masih dapat dicari. Tetapi jika waktu terbuang? Tak ada yang bisa mengembalikan waktu.
Ingin tau berapakah harga waktu?
-       Untuk mengetahui nilai SATU TAHUN, tanyakan pada siswa yang gagal dalam ujiannya.
-       nilai SATU BULAN, tanyakan pada ibu yang melahirkan secara dini.
-       nilai SATU MINGGU, tanyakan pada editor majalah mingguan.
-       nilai SATU JAM, tanyakan pada orang yang sedang menunggu kedatangan kekasihnya.
-    nilai SATU MENIT, tanyakan pada orang yang baru saja ketinggalan kereta.
-    nilai SATU DETIK, tanyakan pada orang yang baru saja terhindar kecelakaan.
-    nilai SATU MILIDETIK, tanyakan pada atlit yang baru saja memenangkan medali pada pertandingan olimpik atau pertemuan terakhir kita dengan yang kita cinta saat sakaratul maut.

Santai, jangan buru-buru itu baik. Tapi santai tanpa memikirkan akibatnya itu bahaya.

Dalam sebuah hadits dikatakan, ‘dua nikmat yang sering dilalaikan manusia, yaitu sehat dan waktu luang’. Bagi yang punya banyak waktu luang, hati-hatilah karena biasanya cenderung menunda-nunda pekerjaan.

“Mengapa harus dikerjain cepat-cepat sih? Toh masih banyak waktu” itu diantara ucapan orang dengan waktu luang yang banyak. Hal ini termasuk berbahaya karena ia tidak menyadari sesungguhnya banyak hal dapat dikerjakan.

Makanya, para ahli hikmah berkata “berilah amanah (tugas) pada orang yang sibuk, karena ia pasti mengerjakannya”. Mengapa? Koq orang sibuk yang dikasih kerjaan? Itu karena orang sibuk mesti me-manaje waktunya dan sekali ia mem-plot-kan tugas di buku agendanya, pasti ia kerjakan. Jika tidak dikerjakan maka ia khawatir tugas itu akan mengganggu tugas lain berikutnya. Berbeda kan dengan orang yang kurang sibuk? Pasti maunya menunda-nunda. Nanti saja. Ya nanti saja suksesnya.

B4. Tenang aja, udah pasti lulus koq.
Ya mungkin sudah pasti lulus karena kita 100% hadir, mengerjakan tugas. Lulus dengan nilai seadanya. IPK minimal. Mau?
IPK memang bukan segalanya, tapi dengan IPK bagus itu menandakan kita serius. Bahkan, tahukah kamu? Di dunia kerja syarat administratif ialah IPK. Jika IPK kita kurang maka berkas lamaran kerja kita hanya sampai di pos security.


 Semoga tips tersebut mampu meningkatkan semangat belajar ya :)
 Jangan lupa berdo'a karena yang punya ilmu itu ialah Allah, berdo'a agar Ia meridhoi ilmunya berkah dan bermanfaat.

Wallahu'alam 

DAAD | 29 Juli 2016

 

Comments

Popular Posts