PERTANYAAN YANG SALAH

Setelah sholat Id, biasanya ada yang ziarah. Lalu sambil diskusi mengenai ziarah ada tanggapan dari keponakan saya. Dia yang masih empat tahun berkata 'zialah itu makan apa (om)?'
Aku, ibuku, dan bibinya yang hadir pada tertawa dan bingung juga menjelaskannya. Pertanyaannya salah tetapi kita beri penjelasan sekedarnya bahwa 'ziarah bukan makanan de, ini (sambil nunjuk kue) baru makanan (sambil masukin ke mulut)'

Kita juga mungkin pernah punya pengalaman mau bertanya, tapi setelah dipikir ternyata pertanyaannya salah, atau tidak cocok untuk ditanyakan? atau bahkan sudah bertanya lalu dapat penjelasan bahwa pertanyaan itu tidak relevan untuk ditanyakan atau tidak sesuai dengan kondisi yang sedang didiskusikan?

Misal 'siapa sih nama presiden pertama di UK (inggris)?'

Pertanyaan ini mungkin maksudnya ialah siapa pemimpin inggris, tapi penggunaan istilah presiden jelas salah karena UK menggunakan sistem monarki dimana kepala negara adalah Raja sedangkan yang menjalankan pemerintahan adalah perdana menteri.

Kalau pun yang ditanya terpaksa meladeni dan menyebut jawabannya maka mestinya yang menjawab menjelaskan bahwa beliau bukanlah presiden tetapi raja.

Lalu?

Ada yang bertanya dengan pertanyaan yang salah terhadap Pencipta. Siapakah anak Tuhan? Atau apakah Tuhan punya anak?
Pertanyaan ini relevan untuk manusia tetapi tidak cocok jika ditanyakan pada Tuhan. Kalau pun terpaksa menjawab maka jawaban yang patut ialah 'Bagaimana (mungkin) Dia punya anak sedangkan Ia tidak punya istri? ' atau jawaban lain 'Bagaimana (mungkin) Dia punya anak sedangkan Ia adalah Tuhan seluruh alam?'

atau sederhananya, jika ada yang bertanya 'Bagaimana proses melahirkannya si maisarah (yang menemani rosulullah ke paman syam)?'

kamu tau? pertanyaanmu tadi salah karena maisarah adalah seorang laki-laki dan tidak mungkin melahirkan. Jadi, pertanyaan itu tidak relevan atau mestinya tidak ada.

Kembali lagi ke pertanyaan, 'siapakah anak Tuhan?' atau 'apakah Tuhan punya anak?'
kamu tau? pertanyaan itu mestinya tidak ada karena Dia tidak beranak (melahirkan) dan tidak diperanakkan (dilahirkan).

wallahu'alam
JulDA
edit|180715

2 Syawal 1436 H

Comments

Popular Posts